foto ini diambil waktu kulitnya key lagi alergi...kasian deh...
jadi waktu itu tiba2 kulitnya key keluar bintik2 merah...aku pikir paling hanya biang keringat yg biasa keluar pada anak2 bayi..tp aku sih udah mulai curiga karna bintik2nya tuh gak spt biang keringat biasa dannn teh nia dah pernah blg, "ati2 ya nnt sama kulitnya key, krn keluarga kita punya riwayat alergi (termasuk aku, mandanya) jadi mungkin itu jg akan nurun ke key", cuma..wkt itu aku bingung ko' key sdh keluar ya alerginya..kan dia blm mkn apa2 selain ASI trus perawatan&kebersihannya jg msh terjaga dgn baik.
ehhhh ternyata eh ternyata...setelah kita periksa ke dokter, key memang termasuk anak alergia-an (tp sejauh apa dan se-berat apa alerginya, baru bisa di test nnt kalo key sdh lbh besar (lupa umur brp ya...hihihi) tp menurut dokternya mudah2an aja seiring bertambah umurnya, bertambah kuat jg kulitnya dan daya imunnya..hmmm...kasian...rupanya bintik2 merah itu muncul krn key alergi sama keringatnya sendiri,dia sama sekali gak kuat panas (please deh key..pdhal udara jkt kan kalo gak panas berarti gak nornal) sementara krn kepanasan otomatis keringatnya banyak dong...(di ruang AC aja key msh suka keringatan) bingung ....jd sesuai dengan petunjuk dokter, key harus sering2 di washlap air hangat (badanya), hrs sering2 ganti baju, dan tidak boleh pakai produk2 baby lain selain baby sebamed (krn produk ini ph-nya pas u/ bayi....katanya loh..) dan lotion/salep&bedak resep dari dokter...dan kalo siang key harus lbh banyak dikamar krn ber-AC tp untuk pagi dan sore hari lbh banyak diluar kamar biar ttp dapat udara luar yg lbh alami....
sempet sedih sih...kasian bgt kalo alerginya lg kumat..tp ya mau gmn lg..itu jg turunan dari mandanya hehehe...untung skr krn sdh ngejalanin anjuran dari dokternya, alerginya key mulai agak sdkt berkurang walopun bintik2 merah msh suka muncul sedikit krn udara jkt emang tdk bersahabat bgt, dan ryan mencoba menenangkan hati ku dgn mencari be2rapa artikel di internet ttg masalah ini..
dan artikel ini sengaja aku insert disini, biar aku selalu inget dan kalo aku perlu baca lg jd gampang nyarinya....dan sapa tau aja ada yg butuh juga....
mudah2an cepet sembuh ya key.....
(insert from nakita)
BAGIAN DARI METABOLISME TUBUH
Seberapa banyak pun keringat bayi yang keluar sebenarnya normal saja sepanjang bayi tidak terganggu oleh keringatnya. Masih dikatakan wajar bila bayi tidak rewel, selera makannya tetap oke, porsi tidurnya cukup, dan pertumbuhannya tidak terganggu. Kalau baju si kecil sampai “basah kuyup” oleh keringat dan harus diganti berkali-kali juga tidak mengapa. Kurangi lapisan bajunya. Pilih bahan yang menyerap keringat.
Keringat perlu diwaspadai sebagai pertanda gangguan kesehatan jika dibarengi dengan keluhan lain semisal mendadak rewel, tak mau makan/minum/menyusu, susah tidur, lemah, dan sebagainya. Barangkali, bayi menderita gangguan berikut:
· Alergi
Bayi dengan riwayat alergi umumnya berkeringat lebih banyak karena mereka juga hipersensitif terhadap cuaca panas. Cuaca panas akan memacu kelenjar keringatnya bekerja lebih aktif dan mengeluarkan keringat lebih banyak. Kulitnya pun akan mudah bereaksi yang akhirnya berkembang menjadi biang keringat. Pencegahannya tentu saja dengan menghindari pencetusnya, yaitu cuaca panas di luar rumah. Pakaian yang sesuai baginya terbuat dari bahan-bahan yang mudah menyerap keringat.
· Kistik Fibrosis
Sering juga disebut fibrosis sistik yang merupakan kelainan gen yang dapat menimbulkan infeksi paru-paru berulang dan progresif. Kelainan yang antara lain ditandai dengan keringat berlebih ini sering dikait-kaitkan dengan adanya metabolisme yang terhambat. Berita baiknya, penyakit ini jarang diderita orang-orang Asia, termasuk bayi-bayi di Indonesia.
· Gizi kurang
Anak-anak dengan gizi kurang umumnya juga mengeluarkan keringat secara berlebihan. Mengapa? Tak lain karena asupan makanan yang kurang membuat proses metabolisme dalam tubuhnya berlangsung secara ekstrakeras. Energi yang seharusnya tercukupi dari asupan lemak, kini harus menguras energi yang tersimpan dalam otot. Ibarat mesin, guna memenuhi kecukupan gizi yang dibutuhkan tubuh, mesin terpaksa terus dipacu membakar energi. Akibatnya, panas tubuh meningkat dan muncullah banyak keringat sebagai konsekuensinya.
· Hiperhidrosis
Hiperhidrosis menunjukkan adanya satu bagian tubuh yang terus mengeluarkan keringat dalam keadaan apa pun. Contohnya, telapak tangan yang selalu basah oleh keringat. Hiperhidrosis antara lain disebabkan oleh penyakit-penyakit pada sistem endokrin seperti gondok, diabetes melitus, keganasan pada kelenjar getah bening, kanker pada berbagai organ tubuh, keracunan alkohol, ataupun kelainan-kelainan pada sistem saraf yang menyebabkan saraf simpatik terganggu. Bisa juga karena adanya peningkatan suhu tubuh akibat demam, ketakutan maupun kegelisahan. Namun, hiperhidrosis ini umumnya belum muncul mengingat mengucurnya keringat pada bayi lebih disebabkan oleh cuaca dan proses metabolisme.
BISA TIMBUL KERINGAT BUNTET
Kulit bayi yang semestinya halus, lembut dan segar dapat terganggu oleh munculnya bintil-bintil kecil berwarna kemerahan disertai rasa gatal yang menyengat kulit. Tak heran, bayi yang mengalaminya akan rewel dan terganggu tidurnya.
Bintil kemerahan ini disebut keringat buntet atau biang keringat (miliaria). Keringat buntet merupakan gangguan pada kulit bayi yang diakibatkan adanya produksi keringat yang berlebihan namun terjadi retensi kelenjar keringat yang keluar. Kelainan ini biasanya terjadi pada daerah kulit yang banyak berkeringat, misalnya dahi, leher, punggung, dan dada.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan keringat keluar berlebihan dan terjadi retensi atau tersumbatnya saluran keringat. Antara lain udara panas dan lembap disertai ventilasi ruangan yang kurang baik, pakaian yang dikenakan terlalu tebal dan ketat, aktivitas yang berlebihan, atau bayi jarang dibersihkan atau dimandikan.
Tersumbatnya saluran keringat juga bisa terjadi pada bayi baru lahir karena pergantian sel-sel kulitnya masih lambat sehingga memungkinkan terjadinya penumpukan sel-sel kulit. Pada akhirnya ini akan mengakibatkan sumbatan pada saluran kelenjar keringat. Meski bukan gangguan yang berbahaya, biang keringat harus cepat ditangani mengingat kondisi ini biasanya akan membuat bayi tidak nyaman dan rewel. Mau tidak mau orangtua harus membawanya berobat guna menghilangkan penyebabnya.
Untungnya, sebagian besar biang keringat tidak memerlukan pengobatan. Hanya butuh ketelatenan untuk memandikan bayi dua kali sehari dan sering-sering membasuh keringatnya. Setelah itu, segera keringkan tubuh bayi dengan handuk lembut lalu taburi dengan bedak tabur atau bedak kocok. Ratakan bedak tersebut di kulit untuk menghindari penggumpalan yang malah berpeluang menutupi pori-pori kulit. Selain itu, hindari pula memakaikan bedak tanpa membersihkan dan mengeringkan kulit bayi terlebih dahulu karena hanya akan memperbesar sumbatan. Mengenai pilihan bedaknya, semua jenis bedak untuk tubuh dapat digunakan. Namun bila terasa sangat gatal pilihlah bedak yang mengandung salisil atau sedikit mentol.
Atur ventilasi di kamar tidur bayi agar suhunya tidak terlalu panas/pengap atau sebaliknya kelewat lembap. Jika memungkinkan, pasang kipas angin atau pengatur suhu udara (AC). Hindari baju dan selimut yang tebal dan terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat seperti nilon atau wol. Bila tak ada AC atau kipas angin, kenakan saja kaus singlet dan popok agar penguapan panas tubuh lewat keringat dapat berlangsung dengan baik.
jadi waktu itu tiba2 kulitnya key keluar bintik2 merah...aku pikir paling hanya biang keringat yg biasa keluar pada anak2 bayi..tp aku sih udah mulai curiga karna bintik2nya tuh gak spt biang keringat biasa dannn teh nia dah pernah blg, "ati2 ya nnt sama kulitnya key, krn keluarga kita punya riwayat alergi (termasuk aku, mandanya) jadi mungkin itu jg akan nurun ke key", cuma..wkt itu aku bingung ko' key sdh keluar ya alerginya..kan dia blm mkn apa2 selain ASI trus perawatan&kebersihannya jg msh terjaga dgn baik.
ehhhh ternyata eh ternyata...setelah kita periksa ke dokter, key memang termasuk anak alergia-an (tp sejauh apa dan se-berat apa alerginya, baru bisa di test nnt kalo key sdh lbh besar (lupa umur brp ya...hihihi) tp menurut dokternya mudah2an aja seiring bertambah umurnya, bertambah kuat jg kulitnya dan daya imunnya..hmmm...kasian...rupanya bintik2 merah itu muncul krn key alergi sama keringatnya sendiri,dia sama sekali gak kuat panas (please deh key..pdhal udara jkt kan kalo gak panas berarti gak nornal) sementara krn kepanasan otomatis keringatnya banyak dong...(di ruang AC aja key msh suka keringatan) bingung ....jd sesuai dengan petunjuk dokter, key harus sering2 di washlap air hangat (badanya), hrs sering2 ganti baju, dan tidak boleh pakai produk2 baby lain selain baby sebamed (krn produk ini ph-nya pas u/ bayi....katanya loh..) dan lotion/salep&bedak resep dari dokter...dan kalo siang key harus lbh banyak dikamar krn ber-AC tp untuk pagi dan sore hari lbh banyak diluar kamar biar ttp dapat udara luar yg lbh alami....
sempet sedih sih...kasian bgt kalo alerginya lg kumat..tp ya mau gmn lg..itu jg turunan dari mandanya hehehe...untung skr krn sdh ngejalanin anjuran dari dokternya, alerginya key mulai agak sdkt berkurang walopun bintik2 merah msh suka muncul sedikit krn udara jkt emang tdk bersahabat bgt, dan ryan mencoba menenangkan hati ku dgn mencari be2rapa artikel di internet ttg masalah ini..
dan artikel ini sengaja aku insert disini, biar aku selalu inget dan kalo aku perlu baca lg jd gampang nyarinya....dan sapa tau aja ada yg butuh juga....
mudah2an cepet sembuh ya key.....
(insert from nakita)
BAGIAN DARI METABOLISME TUBUH
Banyak orangtua mencemaskan bayinya yang mengeluarkan keringat begitu banyak, terutama di saat tidur. Ya, memang begitulah yang terjadi pada bayi. Terlebih di kepala, tangan, dan kakinya. Penyebabnya tak lain karena di daerah-daerah tersebut memang terdapat banyak kelenjar keringat.
Sebenarnya banyak berkeringat merupakan pertanda baik karena berarti kelenjar keringat berfungsi sempurna. Pengeluaran keringat merupakan proses sekresi atau pembuangan sisa-sisa garam dan juga racun dari dalam tubuh. Selain itu, keringat juga berfungsi menurunkan panas di dalam tubuh sehingga suhu di permukaan kulit dapat senantiasa terjaga pada tingkatan normal.
Sebenarnya banyak berkeringat merupakan pertanda baik karena berarti kelenjar keringat berfungsi sempurna. Pengeluaran keringat merupakan proses sekresi atau pembuangan sisa-sisa garam dan juga racun dari dalam tubuh. Selain itu, keringat juga berfungsi menurunkan panas di dalam tubuh sehingga suhu di permukaan kulit dapat senantiasa terjaga pada tingkatan normal.
Cuaca panas di negara tropis seperti Indonesia memang membuat anak mudah berkeringat. Meski bayi lebih banyak berada dalam rumah, kelembapan udara yang cukup tinggi dan udara yang panas tetap membuatnya berkeringat. Mekanismenya, tubuh yang menyimpan panas membutuhkan penguapan yang berujung pada keluarnya keringat tadi.
Yang belum banyak diketahui awam, keringat juga keluar ketika tubuh bayi memproses susu yang dikonsumsinya menjadi protein yang akan digunakan sebagai pasokan energi untuk tubuhnya. Nah, karena proses mengubah makanan menjadi protein membutuhkan kalori, maka terjadi peningkatan panas dalam tubuh yang kemudian akan dibuang dalam bentuk keringat.
Adanya proses metabolisme ini membuat bayi yang sedang diam atau tidur pun tetap saja berkeringat. Sekali lagi, keringat banyak adalah pertanda baik. Kecuali bila suhu udara sangat dingin, tubuh bayi akan menahan pengeluaran sebagian keringat untuk menjaga agar suhu badannya tetap hangat. Sisa-sisa metabolisme (sekresi) akan dikeluarkan lewat air seni. Tak heran kalau di tempat yang berudara dingin, si kecil lebih sering pipis.
AKIBAT DEMAM TINGGI
Demam yang tinggi karena adanya proses infeksi juga akan menyebabkan bayi berkeringat lebih banyak. Logikanya, saat demam terjadi peningkatan suhu tubuh yang berujung pada keluarnya peluh yang bercucuran. Obat pereda demam yang diberikan umumnya memainkan fungsi sebagai pencegah pengeluaran panas yang berlebihan dari dalam tubuh. Makanya, begitu si kecil demam, anjuran yang paling tepat adalah banyak beristirahat dengan tetap mengupayakan pemberian banyak cairan guna mencegah dehidrasi akibat penguapan yang berlebihan dari dalam akibat suhu tubuh yang tinggi.
PENYAKIT-PENYAKIT YANG MEMICU KERINGAT
Yang sering menjadi pertanyaan, seberapa banyak sih keringat bayi yang bisa ditoleransi? Maklum, membanjirnya keringat sering dikait-kaitkan dengan adanya penyakit tertentu, seperti penyakit jantung. Padahal anggapan ini tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Jadi jangan khawatir. Seberapa banyak pun keringat bayi yang keluar sebenarnya normal saja sepanjang bayi tidak terganggu oleh keringatnya. Masih dikatakan wajar bila bayi tidak rewel, selera makannya tetap oke, porsi tidurnya cukup, dan pertumbuhannya tidak terganggu. Kalau baju si kecil sampai “basah kuyup” oleh keringat dan harus diganti berkali-kali juga tidak mengapa. Kurangi lapisan bajunya. Pilih bahan yang menyerap keringat.
Keringat perlu diwaspadai sebagai pertanda gangguan kesehatan jika dibarengi dengan keluhan lain semisal mendadak rewel, tak mau makan/minum/menyusu, susah tidur, lemah, dan sebagainya. Barangkali, bayi menderita gangguan berikut:
· Alergi
Bayi dengan riwayat alergi umumnya berkeringat lebih banyak karena mereka juga hipersensitif terhadap cuaca panas. Cuaca panas akan memacu kelenjar keringatnya bekerja lebih aktif dan mengeluarkan keringat lebih banyak. Kulitnya pun akan mudah bereaksi yang akhirnya berkembang menjadi biang keringat. Pencegahannya tentu saja dengan menghindari pencetusnya, yaitu cuaca panas di luar rumah. Pakaian yang sesuai baginya terbuat dari bahan-bahan yang mudah menyerap keringat.
· Kistik Fibrosis
Sering juga disebut fibrosis sistik yang merupakan kelainan gen yang dapat menimbulkan infeksi paru-paru berulang dan progresif. Kelainan yang antara lain ditandai dengan keringat berlebih ini sering dikait-kaitkan dengan adanya metabolisme yang terhambat. Berita baiknya, penyakit ini jarang diderita orang-orang Asia, termasuk bayi-bayi di Indonesia.
· Gizi kurang
Anak-anak dengan gizi kurang umumnya juga mengeluarkan keringat secara berlebihan. Mengapa? Tak lain karena asupan makanan yang kurang membuat proses metabolisme dalam tubuhnya berlangsung secara ekstrakeras. Energi yang seharusnya tercukupi dari asupan lemak, kini harus menguras energi yang tersimpan dalam otot. Ibarat mesin, guna memenuhi kecukupan gizi yang dibutuhkan tubuh, mesin terpaksa terus dipacu membakar energi. Akibatnya, panas tubuh meningkat dan muncullah banyak keringat sebagai konsekuensinya.
· Hiperhidrosis
Hiperhidrosis menunjukkan adanya satu bagian tubuh yang terus mengeluarkan keringat dalam keadaan apa pun. Contohnya, telapak tangan yang selalu basah oleh keringat. Hiperhidrosis antara lain disebabkan oleh penyakit-penyakit pada sistem endokrin seperti gondok, diabetes melitus, keganasan pada kelenjar getah bening, kanker pada berbagai organ tubuh, keracunan alkohol, ataupun kelainan-kelainan pada sistem saraf yang menyebabkan saraf simpatik terganggu. Bisa juga karena adanya peningkatan suhu tubuh akibat demam, ketakutan maupun kegelisahan. Namun, hiperhidrosis ini umumnya belum muncul mengingat mengucurnya keringat pada bayi lebih disebabkan oleh cuaca dan proses metabolisme.
KERINGAT BAYI BELUM BERBAU
Keringat bayi umumnya belum berbau mengingat asupan makanannya belumlah selengkap orang dewasa. Begitu juga penggunaan bumbu-bumbu beraroma tajam yang turut membentuk sekresi yang berbau. Akan tetapi jika bayi jarang dimandikan, mungkin saja keringatnya bau. Terutama keringat di daerah-daerah lipatan tubuh yang jarang tersentuh. Gesekan-gesekan pada daerah lipatan yang dipenuhi kotoran dan keringat akhirnya memperbesar terjadinya infeksi pada kulit.
Oleh sebab itu amat disarankan untuk rajin memandikan bayi. Setidaknya 2x sehari atau 3x sehari di saat cuaca sangat panas. Jangan lupa bersihkan daerah-daerah lipatan kulit, yaitu leher, ketiak, belakang lutut, dan selangkangan. BISA TIMBUL KERINGAT BUNTET
Kulit bayi yang semestinya halus, lembut dan segar dapat terganggu oleh munculnya bintil-bintil kecil berwarna kemerahan disertai rasa gatal yang menyengat kulit. Tak heran, bayi yang mengalaminya akan rewel dan terganggu tidurnya.
Bintil kemerahan ini disebut keringat buntet atau biang keringat (miliaria). Keringat buntet merupakan gangguan pada kulit bayi yang diakibatkan adanya produksi keringat yang berlebihan namun terjadi retensi kelenjar keringat yang keluar. Kelainan ini biasanya terjadi pada daerah kulit yang banyak berkeringat, misalnya dahi, leher, punggung, dan dada.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan keringat keluar berlebihan dan terjadi retensi atau tersumbatnya saluran keringat. Antara lain udara panas dan lembap disertai ventilasi ruangan yang kurang baik, pakaian yang dikenakan terlalu tebal dan ketat, aktivitas yang berlebihan, atau bayi jarang dibersihkan atau dimandikan.
Tersumbatnya saluran keringat juga bisa terjadi pada bayi baru lahir karena pergantian sel-sel kulitnya masih lambat sehingga memungkinkan terjadinya penumpukan sel-sel kulit. Pada akhirnya ini akan mengakibatkan sumbatan pada saluran kelenjar keringat. Meski bukan gangguan yang berbahaya, biang keringat harus cepat ditangani mengingat kondisi ini biasanya akan membuat bayi tidak nyaman dan rewel. Mau tidak mau orangtua harus membawanya berobat guna menghilangkan penyebabnya.
Untungnya, sebagian besar biang keringat tidak memerlukan pengobatan. Hanya butuh ketelatenan untuk memandikan bayi dua kali sehari dan sering-sering membasuh keringatnya. Setelah itu, segera keringkan tubuh bayi dengan handuk lembut lalu taburi dengan bedak tabur atau bedak kocok. Ratakan bedak tersebut di kulit untuk menghindari penggumpalan yang malah berpeluang menutupi pori-pori kulit. Selain itu, hindari pula memakaikan bedak tanpa membersihkan dan mengeringkan kulit bayi terlebih dahulu karena hanya akan memperbesar sumbatan. Mengenai pilihan bedaknya, semua jenis bedak untuk tubuh dapat digunakan. Namun bila terasa sangat gatal pilihlah bedak yang mengandung salisil atau sedikit mentol.
Atur ventilasi di kamar tidur bayi agar suhunya tidak terlalu panas/pengap atau sebaliknya kelewat lembap. Jika memungkinkan, pasang kipas angin atau pengatur suhu udara (AC). Hindari baju dan selimut yang tebal dan terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat seperti nilon atau wol. Bila tak ada AC atau kipas angin, kenakan saja kaus singlet dan popok agar penguapan panas tubuh lewat keringat dapat berlangsung dengan baik.