Selasa, 10 November 2009 07:51
KapanLagi.com - Para orang tua wajib mewaspadai kondisi bayinya jika warna tubuhnya menguning selama jangka waktu lebih dari tiga minggu. Dokter Hepatologi Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo (RSUD Dr.Soetomo) Surabaya, dr.Bagus Setyoboedi, mengatakan, "Jika tubuh bayi menguning lebih dari tiga minggu, maka hal ini merupakan gejala awal terjadinya kolestasis atau penyumbatan pada saluran empedu."
Gejala tersebut biasanya diikuti oleh kotoran berwarna putih dan pucat. "Jika hal tersebut terus berlanjut, maka akan menyebabkan kerusakan pada livernya," katanya. Sementara untuk penyebab terjadinya kolestasis itu sendiri bisa dikarenakan kelainan bawaan, infeksi dalam kandungan, kelainan metabolik, dan kista di saluran empedu. Selain itu, kolestasis juga bisa dikarenakan infeksi akibat virus Torch (tokso plasma, rubella, cytomegalovirus, dan herpes). "Virus tersebut tidak berpengaruh terhadap ibu bayi, tetapi langsung berdampak pada janinnya," tambahnya.
Bisa jadi karena ketidaktahuan para ibu, diikuti jarangnya melakukan screening torch secara rutin, maka penyakit tersebut tidak terdeteksi pada si janin. Kolestasis baru diketahui setelah bayi dilahirkan ditandai dengan tubuh yang menguning secara permanen. "Bayi yang terkena kolestasis jarang dibawa oleh orang tuanya ke dokter. Biasanya baru dibawa ke dokter dalam stadium lanjut. Jika sudah sampai tahap stadium lanjut, kami tidak mampu lagi menolong karena terhambat transplantasi." ujarnya tegas.
dr.Bagus mengakui bahwa untuk saat ini tim medis di Indonesia belum mampu melakukan proses transplantasi liver. "Proses transplantasi pernah dilakukan selama dua kali dalam sejarah permedisan di Indonesia. Itu pun mendatangkan tim medis dari luar negeri," katanya. Akibat terkendalanya transplantasi, jumlah bayi yang meninggal karena tidak tertolong mencapai 30% dari persentase yang hidup. Selain itu, kurangnya kasih sayang orang tua juga menjadi salah satu penyebab meninggalnya bayi. "Banyak orang tua menyerah pada saat bayinya didiagnosis terkena kolestasis," katanya. (ant/meg)
artikel lainnya:
http://sembiring-jo.blogspot.com/2009/09/bab-i-pendahuluan-latar-belakang.html